LETAK SUNGSANG
A.
PENGERTIAN
Letak sungsang
merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri
dan bokong berada di bawah kavum uteri.
B. KLASIFIKASI
1.
Letak bokong (Frauk breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas.
2.
Letak
sungsang sempurna (complete breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada
disamping bokong (letak bokong kaki sempurna)
3.
Letak
sungsang tidak sempurna (incomplete breech)
Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang
terendah juga kaki atau lutut, terdiri dari :
a.
Kedua kaki : Letak kaki sempurna
Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna.
b.
Kedua lutut : Letak lutut sempurna
Satu lutut :
Letak lutut tidak sempurna.
C. FREKUENSI
Dua setengah sampai tiga persen
dimana 75% adalah complete breech presentation dan 25% adalah incomplete breech
presentation. Di Rumah Sakit Pirngadi, Medan
4,4% dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung 4,6%.
D. ETIOLOGI
Pada kehamilan sampai kurang 32
minggu, jumlah air ketuhan relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin
bergerak dengan leluasa, dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam
presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang pada kehamilan triwulan
terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang.
Karena bokong dengan kedua tungkai yang berlipat lebih besar dari pada kepala,
maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri.
Faktor-faktor lain yang memegang peranan dalam terjadinya
letak sungsang diantaranya ialah multiparitas, hamil kembar, hidramnion,
hidrosepalus, plasenta previa dan panggul sempit, kelainan uterus, plasenta
yang terletak di daerah kornu fundus uteri.
E. DIAGNOSIS
Diagnosis
letak sungsang yaitu pada pemeriksaan luar, dibagian bawah uterus tidak dapat
diraba bagian yang keras dan bulat. Yakni kepala dan kepala teraba di fundus
uteri. Selain itu ibu juga merasakan penuh dibagian atas dan gerakannya terasa
lebih banyak dibagian bawah. Denyut jantung jann pada umumnya ditemukan
setinggi atau sedikit lebih tinggi, dari pada umbilicus. Apabila diagnosis
letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat, karena misalnya
dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka
diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Apabila ada keraguan, harus
dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi, setelah ketuban
pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya
sakrum, kedua tuberosisiskii, dan anus. Bisa dapat diraba kaki, maka harus
dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan
ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan
panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan.
F. MEKANISME PERSALINAN
Bokong masuk ke dalam rongga panggul dengan garis
pangkal pada melintang atau miring, setelah menyentuh dasar panggul terjadi
putaran paksi dalam, sehingga di pintu bawah panggul garis panggul pada
menempati diameter anteposterior dan tronkanter depan berada dibawah simfisis.
Kemudian terjadi leksi lateral pada badan janin, sehingga trokunter belakang
melewati perineum dan lahirlah seluruh bokong diikuti oleh kedua kaki, setelah
bokong lahir terjadi putaran paksi luar dengan perut janin berada di posterior
yang memungkinkan bahu melewati pintu atas panggul dengan garis terbesar bahu
melintang atau miring. Terjadi putaran paksi dalam pada bahu, sehingga bahu
depan berada di bawah simfisis dan bahu belakang melewati perineum. Pada saat
tersebut kepala masuk ke dalam rongga panggul dengan sutura sagitalis melintang
atau miring.
Dalam rongga panggul terjadi putaran paksi dalam
kepala sehingga muka memutar ke posterior dan oksiput ke arah simpisis. Dengan
suboksiput sebagai hipomoklion, maka dagu, mulut, hidung, dahi dan seluruh
kepala lahir berturut-turut melewati perineum. Ada perbedaan nyata antara kelahiran janin
dalam prosentasi kepala dan kelahiran janin dalam letak sungsang. Pada
prosentase kepala yang lahir lebih dahulu ialah bagian janin yang terbesar,
sehingga bila kepala telah lahir, kelahiran badan tidak memberi kesulitan.
Sebaliknya pada letak sungsang, berturut-turut lahir bagian-bagian yang makin
lama makin besar dimulai dari lahirnya bokong, bahu dan kemudian kepala. Dengan
demikian meskipun bokong dan bahu telah lahir, hal tersebut belum menjamin
bahwa kelahiran kepala juga berangsur-angsur berlangsung dengan lancar.
G. PROGNOSIS
Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang
lebih tinggi bisa dibandingkan dengan letak kepala. Di Rumah Sakit Karyadi
Semarang rumah sakit umum Dr. Pirngadi Medan dan rumah sakit Hasan Sadikin
Bandung didapatkan angka-angka kematian perinatal masing-masing 38,5%, 29,4%
dan 16,8%. Eastman melaporkan angka-angka kematian perinatal antara 12-14%.
Sebab kematian perinatal yang terpenting ialah prematuritas dan penanganan
persalinan yang kurang sempurna, dengan akibat hipoksia atau perdarahan di
dalam tengkorak. Sedangkan hipoksia terjadi akibat terjepitnya tali pusat
antara kepala dan panggul pada waktu kepala memasuki rongga panggul serta
akibat reaksi uterus yang dapat menyebabkan lepasnya plasenta sebelum kepala
lahir.
H. PENANGANAN
1.
Dalam
Kehamilan
a.
Hendaknya diusahakan melakukan
versi luar, menjadi presentasi kepala, versi luar ini sebaiknya dilakukan pada
kehamilan antara 34-38 minggu.
b.
Sebelum melakukan versi luar,
diagnosis letak janin harus pasti, sedangkan denyut jantung janin harus dalam
keadaan baik. Apabila bokong sudah turun, bokong harus dikeluarkan lebih dahulu
dari rongga panggul, tindakan ini dilakukan dengan meletakkan jari-jari kedua
tangan penolong pada perut ibu bagian bawah untuk mengangkat bokong janin.
Setelah bokong keluar dari panggul, bokong ditahan dengan satu tangan, sedang
tangan yang lain mendorong kepala ke bawah sedemikian rupa, sehingga fleksi
tubuh bertambah. Selanjutnya kedua tangan bekerja
sama untuk melaksanakan putaran janin mendaki presentasi kepala. Selama versi
dilakukan dan setelah versi luar berhasil presentasi kepala, kepala di dorong
masuk ke dalam rongga panggul. Versi luar hendaknya dilakukan dengan kekuatan
yang ringan tanpa mengadakan paksaan.
c.
Kontra indikasi
1)
Panggul sempit.
2)
Perdarahan antepartum.
3)
Hipertensi.
4)
Hamil kembar.
5)
Plasenta previa.
2.
Dalam
Persalinan
Apabila
tidak didapatkan kelainan dan persalinan dapat berlangsung pervaginam,
hendaknya dilakukan pengawasan kemajuan persalinan dengan seksama, terutama
kemajuan pembukaan serviks dan penurunan bokong. Setelah bokong lahir, tidak
boleh melakukan tarikan pada bokong maupun mengadakan dorongan menurut
kristeller, karena tindakan tersebut dapat mengakibatkan kedua lengan
mengungkit ke atas dan kepala terdorong turun diantara lengan sehingga
menyulitkan kelahiran lengan dan bahu.
Untuk tidak melahirkan bahu kepala dapat dipilih
beberapa tindakan. Pada perasat brrdit bokong dan pangkal pada janin yang telah
lahir dipegang dengan 2 tangan kemudian dilakukan hipertardosis tubuh janin ke
arah perut ibu, sehingga lambat laun badan bagian atas, bahu, lengan dan kepala
janin dapat dilahirkan, untuk mempercepat kelahiran bahu dan kepala dilakukan
manual ard atau manual bilfe.
Untuk melahirkan lengan dan bahu dapat dilakukan
perasat secara klasik, cara mueller atau cara locuset.
Gambar
Pengeluaran Lengan Secara Klasik
Cara klasik tersebut terutama
dilakukan, apabila lengan dean menjangkit ke atas atau berada di belakang leher
janin. Karena memutar tubuh dapat membahayakan janin, maka bila lengan depan
letaknya normal, cara klasik dapat dilakukan tanpa menular tubuh janin,
sehingga lengan kedua tetap dilahirkan sebagai lengan depan, kedua kaki
dipegang dengan tangan yang bertentangan dengan lengan depan untuk menarik
tubuh janin ke bawah sehingga punggung janin mengarah ke bokong ibu. Tangan
yang lain menelusuri punggung janin menuju lengan depan sampai fosa cubiti dan
lengan depan dikeluarkan dengan jari yang sejajar dengan humerus.
Gambar
Pengeluaran Lengan Secara Mueller
Lengan dapat juga dikeluarkan
dengan kedua tangan pada bokong dan pangkal paha, tubuh janin ditarik ke bawah
sampai bahu depan berada di bawah symphisis, kemudian lengan depan dikeluarkan
dengan cara yang kuang lebih dengan cara yang telah diuraikan. Tadi sesudah itu
baru lengan belakang dilahirkan.
Gambar Perasat Loevset
Dasar
pemikiran cara loevset ialah bahu belakang janin selalu berada lebih rendah
dari pada bahu depan karena lingkungan jalan lahir, sehingga bahu belakang di
putas ke depan dengan sendirinya akan lahir di bawah symphisis, setelah sumbuh
bahu janin terletak dalam ukuran muka belakang, dengan kedua tangan pada
bokong, tubuh janin di tarik ke bawah sampai ujung bawah sampai ujung bawah
skapula dapat terlihat dibawah symphisis. Kemudian tubuh janin diputar dengan
cara memegang dada dan punggung oleh dua tangan sampai bahu belakang terdapat
di depan dan tampak dibawah symphisis, dengan demikian lengan dapat dikeluarkan
dengan mudah.
Kepala
janin dapat dilahirkan dengan cara mauriceau. Badan janin dengan perut ke bawah
diletakkan pada lengan kiti penolong, jari tangan dimasukkan ke dalam mulut
janin sedangkan jari telunjuk dan jari manis pada maksila, untuk mempertahankan
supaya kepala janin tetap dalam keadaan fleksi. Tangan kanan memegang bahu
janin dari belakang dengan jari telunjuk dan jari tangan berada di sebelah kiri
dan kanan leher, janin ditarik ke bawah dengan tangan kanan sampai suboksiput
atau batas rambut dibawah symphisis. Kemudian tubuh janin digerakkan ke atas,
sedangkan tangan kiri tetap mempertahankan fleksi kepala, sehingga muka lahir
melewati perineum, disusul oleh bagian kepala yang lebih. Apabila terjadi kesukaran melahirkan kepala janin
dengan cara meuriceau dapat dilakukan cunam piper.
I. KOMPLIKASI
1.
Komplikasi
presentasi bokong pada janin
a.
Prolaps tali pusat.
b.
Trauma pada bayi akibat tangan
mengalami extensi, kepala mengalami extensi, pembukaan serviks belum lengkap
disporposi chepalopelvic.
c.
Asfiksia
karena prolaps tali pusat, kompresi tali pusat pelepasan placenta, kepala
macet.
d.
Perlukaan atau
trauma pada organ abdomen atau leher.
e.
Patah tulang leher.
2.
Komplikasi
pada ibu
a.
Pelepasan placenta.
b.
Perlukaan vagina atau serviks.
c.
Endometriosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar